Suatu hari seorang ayah menyuruh anak2nya ke hutan melihat sebuah pohon pir di waktu yang berbeda.
Anak 1 disuruhnya pergi pada musim DINGIN, Anak 2 pada musim SEMI, yang 3 pada musim PANAS, dan yang ke 4 pada musim GUGUR.
Anak 1: pohon pir itu tampak sangat jelek dan batangnya bengkok.
Anak 2: pohon itu dipenuhi kuncup2 hijau yang menjanjikan.
Anak 3: pohon itu dipenuhi dengan bunga2 yang menebarkan bau yang harum.
Anak 4: ia tidak setuju dengan saudaranya, ia berkata bahwa pohon itu penuh dengan buah yang matang dan ranum.
Kemudian sang ayah berkata bahwa kalian semua benar, hanya saja kalian melihat di waktu yang berbeda.
Ayahnya berpesan "mulai sekarang jangan pernah menilai kehidupan hanya berdasarkan satu masa yang sulit"
Opportunity:
Ketika kita sedang mengalami masa2 sulit, segalanya terlihat tidak menjanjikan, banyak kegagalan dan kekecewaan, jangan cepat menyalahkan diri dan orang lain bahkan berkata bahwa kita tidak mampu, bodoh dan bernasib sial. Ditangan Tuhan hidup kita berarti, tidak ada istilah "nasib sial" bagi orang percaya.
Kerjakan yang menjadi bagian kita dan percayalah Tuhan akan mengerjakan bagian-Nya...
Jika kita tdk bersabar ketika berada dimusim dingin, maka kita akan kehilangan musim semi dan musim panas yang menjanjikan harapan, dan kita tdk akan memanen hasil dimusim gugur.
"Kegelapan malam tidak selamanya bertahan, esok akan datang fajar yang akan mengusir kegelapan."
Tuhan membuat segala sesuatunya menjadi indah pada waktuNya. Ucapkanlah syukur selalu!
Shared by
Kios Jual Jasa
.................... Memberikan Jasa Yang Terbaik dan Melayani Konsumer Dengan Sukacita
Thursday, July 24, 2014
Wednesday, July 23, 2014
Aman Ga Transaksi Menggunakan "Public Wi-Fi"?
Banyak kafe, mall, hingga bandara saat ini telah menyediakan akses internet WiFi untuk memanjakan pengunjung. Namun pertanyaan yang kemudian muncul adalah, apakah jaringan tersebut aman? Terutama jika dipakai untuk internet banking?
Pada dasarnya WiFi publik memiliki karakter satu jaringan diakses oleh banyak orang dengan berbagai latar belakang yang kita tidak kenal dan jika kita terhubung oleh WiFi yang sama dengan komputer lain. Sebenarnya data yang kita akses dapat disadap oleh komputer lain dengan menggunakan beberapa program khusus.
Di sini saya mengasumsikan administrator WiFi tersebut bukan orang nakal, kalau administrator WiFinya nakal, maka risiko kebocoran data lebih besar lagi karena pada dasarnya ia bisa menyadap semua data masuk dan keluar dari WiFinya karena memang dia yang memiliki dan mengatur WiFi tersebut.
Solusi untuk masalah ini adalah :
1. Gunakan https dan secure protocol dalam melakukan transaksi. Baik browsing, facebook, twitter, email atau kegiatan lain gunakan secure connection. EG : https://www.facebook.com atau https://mail.yahoo.com.
Dengan menggunakan https atau secure connection semua trafik yang dikirimkan akan dienkripsi terlebih dahulu dan jika di tengah jalan ada yang menyadap data Anda ia tidak akan bisa mendapatkan data dengan mudah (tidak ada hal yang tidak mungkin di dunia sekuriti tetapi akan membutuhkan sumber daya, usaha besar sekali dan kemampuan teknis yang sangat tinggi untuk mendekripsi data trafik yang dienkripsi).
Kalau data trafik Anda tidak dienkripsi sebagai contoh Anda mengecek email dengan Outlook, maka username dan password akan terlihat dengan jelas di trafik dan dengan tools simple seperti ethreal/wireshark.
Untuk Facebook tanpa https, dengan tools simple seperti firesheep pengakses WiFi yang lain bisa mencuri cookies Anda dengan melakukan login dengan kredensial tanpa perlu mengetahui password facebook Anda dan melakukan posting tanpa seizin Anda.
2. Khusus untuk internet banking, karena ini merupakan transaksi finansial yang memang jadi incaran kriminal maka menggunakan https sudah merupakan KEHARUSAN dan setahu saya saat ini hampir semua internet banking sudah memaksa pengaksesnya menggunakan https sehingga trafiknya sudah dienkripsi dan sulit dicuri.
Sebagai tambahan pengamanan Vaksincom menyarankan Anda menggunakan layanan internet banking yang menggunakan pengamanan Token/kalkulator PIN dimana teknik yang digunakan adalah 'one time password' atau password yang berubah-ubah dan hanya diketahui oleh token/kalkulator PIN dan server password Internet Banking.
Kalaupun password hasil token berhasil dicuri akan tidak berguna lagi karena hanya bisa dipakai sekali. Untuk bank yang menggunakan pengiriman one time password dari SMS (dan tidak menggunakan token) sebenarnya agak riskan mengingat banyak virus yang mampu menyebar di smartphone Android dan mampu mengirimkan SMS dan smartphone korbannya.
Saat ini masih belum ada insiden yang terjadi di Indonesia namun Vaksincom mengingatkan bahwa hal ini sangat berpotensial menjadi celah keamanan dan mudah dieksploitasi. Anda sebagai pengguna Internet banking harus cermat memilih layanan Internet banking.
Shared by
Kios Jual Jasa
Source:
www.detik.com
Pada dasarnya WiFi publik memiliki karakter satu jaringan diakses oleh banyak orang dengan berbagai latar belakang yang kita tidak kenal dan jika kita terhubung oleh WiFi yang sama dengan komputer lain. Sebenarnya data yang kita akses dapat disadap oleh komputer lain dengan menggunakan beberapa program khusus.
Di sini saya mengasumsikan administrator WiFi tersebut bukan orang nakal, kalau administrator WiFinya nakal, maka risiko kebocoran data lebih besar lagi karena pada dasarnya ia bisa menyadap semua data masuk dan keluar dari WiFinya karena memang dia yang memiliki dan mengatur WiFi tersebut.
Solusi untuk masalah ini adalah :
1. Gunakan https dan secure protocol dalam melakukan transaksi. Baik browsing, facebook, twitter, email atau kegiatan lain gunakan secure connection. EG : https://www.facebook.com atau https://mail.yahoo.com.
Dengan menggunakan https atau secure connection semua trafik yang dikirimkan akan dienkripsi terlebih dahulu dan jika di tengah jalan ada yang menyadap data Anda ia tidak akan bisa mendapatkan data dengan mudah (tidak ada hal yang tidak mungkin di dunia sekuriti tetapi akan membutuhkan sumber daya, usaha besar sekali dan kemampuan teknis yang sangat tinggi untuk mendekripsi data trafik yang dienkripsi).
Kalau data trafik Anda tidak dienkripsi sebagai contoh Anda mengecek email dengan Outlook, maka username dan password akan terlihat dengan jelas di trafik dan dengan tools simple seperti ethreal/wireshark.
Untuk Facebook tanpa https, dengan tools simple seperti firesheep pengakses WiFi yang lain bisa mencuri cookies Anda dengan melakukan login dengan kredensial tanpa perlu mengetahui password facebook Anda dan melakukan posting tanpa seizin Anda.
2. Khusus untuk internet banking, karena ini merupakan transaksi finansial yang memang jadi incaran kriminal maka menggunakan https sudah merupakan KEHARUSAN dan setahu saya saat ini hampir semua internet banking sudah memaksa pengaksesnya menggunakan https sehingga trafiknya sudah dienkripsi dan sulit dicuri.
Sebagai tambahan pengamanan Vaksincom menyarankan Anda menggunakan layanan internet banking yang menggunakan pengamanan Token/kalkulator PIN dimana teknik yang digunakan adalah 'one time password' atau password yang berubah-ubah dan hanya diketahui oleh token/kalkulator PIN dan server password Internet Banking.
Kalaupun password hasil token berhasil dicuri akan tidak berguna lagi karena hanya bisa dipakai sekali. Untuk bank yang menggunakan pengiriman one time password dari SMS (dan tidak menggunakan token) sebenarnya agak riskan mengingat banyak virus yang mampu menyebar di smartphone Android dan mampu mengirimkan SMS dan smartphone korbannya.
Saat ini masih belum ada insiden yang terjadi di Indonesia namun Vaksincom mengingatkan bahwa hal ini sangat berpotensial menjadi celah keamanan dan mudah dieksploitasi. Anda sebagai pengguna Internet banking harus cermat memilih layanan Internet banking.
Shared by
Kios Jual Jasa
Source:
www.detik.com
Labels:
Article,
News,
Technology
Location:
Jakarta, Jakarta, Indonesia
Subscribe to:
Posts (Atom)